Rabu, 25 Februari 2015

FISIOLOGI PERNAPASAN PADA BAGIAN HIDUNG

FISIOLOGI PERNAPASAN PADA BAGIAN HIDUNG

Rongga hidung
       Udara yang dihirup melalui hidung akan mengalami  tiga hal :
-         Dihangatkan
-         Disaring
-         Dan dilembabkan 

Yang merupakan fungsi utama dari selaput lendir respirasi
  1. terdiri dari : Psedostrafied ciliated columnar epitelium yang berfungsi menggerakkan partikel partikel halus kearah faring sedangkan partikel yang besar akan disaring oleh bulu hidung, 
  2. sel golbet dan kelenjar serous yang berfungsi melembabkan udara yang masuk
  3. pembuluh darah yang berfungsi menghangatkan udara.  
  4.  
Ketiga hal tersebut dibantu dengan concha. Kemudian udara akan diteruskan ke


b.      Nasofaring (terdapat pharyngeal tonsil dan Tuba Eustachius)

c.       Orofaring (merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring,terdapat pangkal lidah)
d.       Laringofaring(terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan)

Selain ulasan di atas hidung juga berfungsi atau bekerja :
  •     Hidung juga bekerja sebagai indra pembau dengan adanya mukosa olfaktorius pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga bagian atas septum. Partikel bau dapat mencapai daerah ini dengan cara difusi dengan palut lendir atau bila menarik nafas dengan kuat. 
  •       Resonansi suara • Penting untuk kualitas suara ketika berbicara dan menyanyi. Sumbatan hidung akan menyebabkan resonansi berkurang atau hilang, sehingga terdengar suara sengau. 6. Proses bicara • Membantu proses pembentukan kata dengan konsonan nasal (m,n,ng) dimana rongga mulut tertutup dan rongga hidung terbuka, palatum molle turun untuk aliran udara. 
  •       Refleks nasal • Mukosa hidung merupakan reseptor refleks yang berhubungan dengan saluran cerna, kardiovaskuler dan pernafasan. Contoh : iritasi mukosa hidung menyebabkan refleks bersin dan nafas terhenti. Rangsang bau tertentu menyebabkan sekresi kelenjar liur, lambung dan pankreas.  
  •       Proses peciuman • Didalam hidung terdapat terdapat selaput lendir yang mengandung sel-sel pembau. Bau yang masuk kedalam rongga dada akan merangsang saraf kranial (nervus olfactorius ) dari bulbus olfaktorius. kemudian indra bau bergerak melalui tractus olfactorius dengan perantaraan stasiun penghubung hingga sampai daerah penerima akhir dalam pusat olfactory pada lobus temporalis di otak besar dimana perasaan tersebut ditafsirkan/di intepretasikan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar