Proses Pencernaan Karbohidrat
Karbohidrat yang diperoleh dari
makanan yang dikonsumsi, tentunya tidak begitu saja secara langsung
diserap oleh tubuh melalui dinding usus untuk selanjutnya masuk ke
peredaran darah, melainkan harus dipecah dahulu menjadi persenyawaaan
yang lebih sederhana, dan hal tersebut melalui suatau proses yang
disebut daaengan proses pencernaan karbohidrat.
Dalam proses pemecahan
karbohidrat kompleks tersebut menjadi senyawa yang lebih sederhana akan
terlibat beberapa enzim, misalnya enzim pengubah pati –amilase,ataua
ptyalin, dan enzim enzim pengubah disakharida—disakharidase.
Monosakharida merupakan karbohidrat yang biasanya dapat melewati usus
halus. Didalam mulut , makanan yang dikonsumsi akan dikunyah sampai
lumat. Karbohidrat yang diperoleh mempunyai kandungan zat pati dan zat
gula(malthosa-sukrosa-laktosa). Deangnadanya amylase (=ptialin)
yangbercampur dengan makanan didalam mulut,pati dengan bantuan air ludah
/ saliva akan diubah menjadi dekstrin. Dengan terdapatnya asam klorida
(HCl) yang diproduksi lambung, sebelum makanan bereaksi asam, pati
sebesar mungkin akan diubah menjadi disakharida.
Selanjutnya makanan yang telah
dikunyah masuk ke usus dandinding usus yang mempunyai kelenjar yang
mengeluarkan enzim amylase atau enzim pengubah pati akan berlangsung
pemecahan pati menjadi disakharida. Didalam usus berlangsung pemecahan:
- sukrosa———-fruktosa + glukosa, oleh enzim intestinsukrase
- maltose———-glukosa + glukosa, oleh enzim intestinal maltase
- laktosa ———galaktosaa+glukosa, oleh enzim intestinal laktosa
kemampuan pencernaan karbohidrat
didalam tubuh tergantung pada tidak terganggunya alat-alat pencernaan
dan sumbernya, apakah berserat,berbiji dan sejenisnya, biasanya
bervariasi antara 90%-98%, namun kalau sumbernya berserat maka daya
cerna akan menurun sampai 80%-85%.
Lemak yang dihasilkan makanan
yang sudah dikunyah dalam mulut menunjukkan bentuk lemak yang : telah
teremulsi (emulsied fat) dan belum diemulsi (unemulsied fat), lemak yang
belum diemulsi dalam lambung dengan bentuan empedu akan diubah menjadi
lemak yang sudah teremulsi dan selanjutnya bersama-sama dengan lemak
yang teremulsi akan masuk dalam uss halus.
Didalam usus halus itu lemak yagteremulsi dengan bantuan enzim intestinal lipase dan pencreatik lipase akan diubah kedalam 3 struktur yang lebih sederhana, jelasnya sebagai berikut:
- dipecah menjadi —asam lemak dan gliserol 40%-50%
- dipecah menjadi— monogliserid 40%-50%
- dipecah menjadi —gliserida, trigliserida,10%-20%
Adapun kemampuan alat-alat
pencernaan dalam mencerna lemak yang terdapat dalam tubuh adalah
bervariasi,sanagt tergantung pada kesehatan tubuh. Pada tubuh
yangbenar-benar sehat sekitar 95%-100% lemak yang dapat dicerna,
penggumpalan-penngumpalan lemak tidak terjadi. Lama berlangsungnya
proses pencrnaan lemak sangat bergantung pada panjang pendeknya rantai
(jumlah atom karbon) dalam molekul asam lemak.
Pemecahan protein menjadi bentuk
yang sederhana (asam amino) tidak lain agar dapat diserap melalui
dinding usus, masuk ke peredaran darah dan disampaikan ke jaringan
tubuh. Sama halnya dengan karbohidrat dan lemak, zat ini baru akan bisa
diserap ketika sudah dipecah menjadi zat-zat yang lebih sederhana.
Enzim pengubah protein, menurut penelitian para pakar, ternyata tidak terkandung dalam saliva, dengan demikian peronbakan terhadap protein (ikatan peptida) tidak terjadi didalam mulut melainkan untuk pertama kalinya dirombak dalam lambung. Dalam lambung, media atau cairan lambung yang asam sangat membantu dan mempermudah pepsin (protease lambung) bekerja melakukan perombakan rantaian khusus ikatan peptide dari asam amino yang rantainya pendek yang disebut pepton. Selanjutnya sebagian protein yang sudah dicerna masuk kedalam usus, disini ditemukan bahwa media yang asam dari cairan lambung telah dinetralisasi menjadi sedikit alkalis dan disini pula diketahui bahwa cairan pancreas mengandung dua macam enzim pengubah protein, yaitu protease pankreatik (tripsin dan chimotripsin) sekitar 30 % protein dirombak menjadi asam amino sederhana yang langsung dapat diserap oleh usus.
Setiap 70% lagi dari protein dipecah menjadi dipeptida, tripeptida yyang terdiri atas lebih asam amino. Enzim proteolitik lain yang berkemampuan memecah protein yaitu carboxy peptidase, amino peptidase. Enzim pengubah protein bersifat hidrolotik—memerlukan air pada perombakan atau pelepasan asam amino. Proses pencernaan karbohidrat lemak atau protein menjadi susunan yang lebih sederhana dimaksudkan agar zat tersebut siap diserap melalui dinding usus dan masuk dalam darah (peredaran darah). Penyerapan atau absorption zat-zat makanan tadi sebbagian besar dilangsungkan didalam usus halus kecuali air yang diserap didalam usus besar. Absorpsi tidak selamnya berlangsung mulus hal ini ddikarenakan adanya faktor yang mempengaruhi yang dapat menghambatnya, yang tentunya akan berakibat pada gangguan kesehatan tubuh.
Diantara faktor tadi yang penting adalah: (a) rangsangan (iritasi), dalam hal ini yaitu rangsangan yang menyebabkan gerakan-gerakan kuat dari usus, akibatnya dapat menghambat penyerapan (b) kurang aktifnya produksi empedu yang diperlukan kurang cukup tersedia, akiibatnya dapat menghambat penyerapan lemak (c) Tersedianya forro yang lebih siap diserap dari ferri. (d) Tersedianya vitamin C dan vitamin E yang dapat mempertinggi menyerapan Fe (zat besi). (e) Kurang tersedianya vitamin D ternyata kurang baik bagi kelancaran penyerapan kalsium. (f) Adanya parasit, dapat menimbulkan hambatan dalam penyerapan, terutama mineral Fe.
Mekanisme penyerapan tersebut
melalui dua cara yaitu (1) Proses penyerapan melalui system pori-pori,
(proses pasif difusi) yang berlangsung menurut hukum keseimbangan osmosa
dan difusi yang dalam proses ini diketahui bahwa zat-zat makanan akan
didistribusikan dari konsentrasi yang lebih tinggi ketempat yang
konsentrasinya lebih rendah. (2) Proses penyerapan aktif difusi (proses
transportasi) yang tergantung pada adnya energy atau energy transport
yang dependen, yang lazim pula diknal sebagai mekanisme pompa (pumps
mecanisme) dengan prinsip agar zat-zat makanan yang telah dicerna dapat
melewati dinding usus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar