FUTSAL
A. Sejarag FUTSAL di Dunia.
Sejarah
olahraga futsal muncul sekitar tahun 1930 di Montevideo, Uruguay dan
diperkenalkan oleh pelatih sepak bola yang terkenal pada masa itu, yaitu
bernama Juan Carlos Ceriani.
Sebetulnya pada waktu itu Ceriani tidak sengaja untuk menciptakan olahraga futsal
ini. Ceriani terilhami pada saat tim sepak bolanya ingin mengadakan latihan
tetapi cuaca tidak mendukung untuk mengadakan suatu latihan. Ceriani mengambil
keputusan untuk memindahkan latihan sepak bolanya di dalam suatu ruangan.
Walaupun sering mengadakan latihan yang berada di dalam ruangan, apa yang
diharapkan Ceriani dari anak asuhnya mempunyai keterampilan yang baik ternyata
sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya hasil yang mengembirakan itu
Ceriani mempunyai suatu gagasan untuk menciptakan olahraga yang ada di dalam
ruangan dengan jumlah pemain yang relatif lebih sedikit yaitu lima orang
pemain. Selain itu, lapangan yang digunakan juga lebih kecil. Dengan melihat
lebih baik dan lebih efektifnya olahraga futsal tersebut, olahraga ruangan ini
berkembang sangat pesat terutama di negara-negara yang berada di kawasan
Amerika Selatan.
Karena
olehraga futsal menggunakan lapangan yang lebih sempit dan jumlah pemain yang
lebih sedikit, olahraga ini membutuhkan teknik dan keterampilan khusus. Baik
itu teknik dalam membawa bola maupun teknik dalam menahan bola. Tidak heran
apabila pemain futsal secara teknis lebih baik dibandingkan dengan pesepak bola
konvensional.
Dengan
adanya perkembangan yang sangat pesat tersebut serta untuk mengukur dan
mengetahui sejauh mana kemampuan dan kemajuan pemain-pemain futsal yang ada,
Negara-negara khususnya yang ada di kawasan Amerika Selatan mengadakan
pertemuan yang membahas tentang suatu kompetisi. Dengan adanya
kesepakatan dalam pertemuan tersebut, maka diadakan suatu kompetisi. Kompetisi
untuk pertama kalinya diadakan pada tahun 1965 dan yang menjadi tuan rumah dan
juaranya adalah Uruguay.
Kejuaraan
dunia olahraga futsal pertama kali diadakan atas bantuan FIFUSA (Federasi
Futsal Amerika Serikat) pada tahun 1982 di Sao Paolo Brasil dan yang keluar
menjadi juaranya adalah brasil. Kejuaraan dunia yang kedua diadakan di
Barcelona Spanyol dan juaranya masih dipegang oleh brasil.
Dengan
berkembangnya olahraga futsal ke seluruh dunia serta sangat solid dan baiknya
dalam pengorganisasian, FIFA sebagai badan dunia olahraga sepak bola semakin
tertarik dan mengakui bahwa olahraga futsal sedikit banyak ikut serta dalam
mengembangkan keterampilan dan teknik-teknik yang baik bagi perkembangan dan
kemajuan sepak bola, terutama dalam teknik-teknik sepak bola didalam lapangan
rumput. Dengan adanya pengakuan FIFA atas keberadaan olahraga futsal ini, FIFA
mengambil alih penyelenggaraan kejuaraan dunia futsal. Kejuaraan dunia futsal
akan diadakan setiap 3 tahun sekali.
Negara
yang pertama kali menjadi tempat penyelenggaraan kejuaraan dunia futsal pada
tahun 1989 adalah Belanda (di kota Rotterdam) dan yang keluar sebagai juara
adalah Brasil. Penyelenggaraan yang kedua kalinya pada tahun 1992 bertempat di
Hongkong, Brasil keluar sebagai juara lagi. Dengan telah berjalan dan
terselenggaranya kejuaraan dunia futsal 3 tahun sekali, FIFA sebagai badan
tertinggi dunia dalam sepak bola mengadakan rapat dan evaluasi. FIFA memutuskan
dan menetapkan bahwa kejuaraan dunia futsal tidak diadakan 3 tahun sekali, akan
tetapi menjadi 4 tahun sekali.
B. Sejarah FUTSAL di Indonesia
Futsal
masuk ke Indonesia sebenarnya pada sekitar tahun 1998-1999. Lalu pada tahun
2000-an, futsal mulai dikenal masyarakat. Pada saat itulah futsal mulai
berkembang dengan maraknya sekolah-sekolah futsal di Indonesia. Lalu pada tahun
2002 AFC meminta Indonesia untuk menggelar kejuaraan Piala Asia.
Futsal
di Indonesia saat ini sudah sangat berkembang. Akan tetapi, sampai saat ini
olahraga futsal hanya bersifat rekreatif saja, belum menjadi sebuah olahraga
profesional. Sekarang tinggal bagaimana Badan Futsal Nasional (BFN) dan
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dapat bekerja bahu-membahu untuk
membawa olahraga ini dinikmati semua masyarakat dan menjadi sebuah olahraga
yang profesional. Adalah bapak Justin Laksana yg membawa Futsal ke Indonesia,
sebenarnya prestasi timnas Futsal Indonesia sangat membanggakan, yaitu
peringkat 50 DUNIA.
Prestasi terakhir adalah
tampil sebagai juara AFF (ASEAN Football Federation) Futsal 2010 ( semoga di
Sepak Bola juga jadi juara tahun ini
C. Teknik dasar FUTSAL
Dalam
olahraga futsal terdapat beberapa Teknik dasar yang harus dipahami dan dikuasai
oleh pemainnya. Bermain futsal tidak jauh beda dengan bermain sepak bola pada
umumnya, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pemain futsal
khususnya keahlian teknik-teknik dasar dalam futsal yang mutlak harus dikuasai
oleh para pemainnya.
1. Kontrol bola
Teknik mengontrol
bola dalam permainan futsal dapat dilakukan dengan menggunakan kaki bagian
luar, kaki bagian dalam, dan telapak kaki. Teknik mengontrol bola dalam futsal
sangat penting sehingga harus dikuasai oleh setiap pemain.
2. Dribling (Menggiring)
Dribling/Menggiring
adalah sebuah teknik untuk mengecoh lawan dalam sebuah permainan futsal. Teknik
ini harus dikuasai oleh pemain futsal, ada beberapa teknik dribling/menggiring
bola yang harus dikuasai, yaitu:
Dribling menggunakan kaki bagian dalam. Dalam
teknik ini pemain futsal dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan
dengan menggunakan kaki kanan atau kiri. Teknik ini tidak bisa mengecoh
lawan kesebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitu pula sebaliknya.
Dribling menggunakan kaki bagian luar. Dalam
teknik ini pemain futsal dapat mengecoh kesebelah kiri lawan atau kanan
lawan. Akan tetapi teknik ini tidak bisa mengecoh lawan kesebelah kanan
bila menggunakan kaki kanan, begitu pula sebaliknya.
Dribling menggunakan bagian punggung kaki. Dalam
teknik ini kita menggiring bola menggunakan bagian punggung kaki dengan arah
lurus. Teknik ini kurang efektif untuk mengecoh lawan kesebelah kiri atau
kanan, karena gerak yang terbatas.
3. Passing (Mengumpan)
Teknik ini dapat
dilakukan dengan menggunakan bagian sisi kaki, yaitu menggunakan kaki bagian
luar, kaki bagian dalam, ujung kaku, sisi bawah, dan tumit. Namun yang lebih
baik adalah menggunakan kaki bagian dalam dengan arah mendatar atau umpan
panjang menyusur tanah.
4. Menendang (shooting)
Teknik menendang
atau shooting bisa menggunakan ujung kaki/sepatu dan dengan punggung kaki. Agar
bola melesat kencang dan bola bergerak lurus kita bisa menggunakan ujung
kaki/sepatu. Akan tetapi teknik ini sulit dilakukan. sedangkan teknik
menggunakan punggung kaki sudah banyak dilakukan oleh pemain futsal karna
teknik ini lebih mudah dibandingkan menggunakan ujung kaki/sepatu.
5. Kecepatan
Teknik ini harus
dikuasai oleh pemain futsal. Karena dengan pergerakan yang cepat, seorang
pemain futsal dapat mengecoh lawan, serta juga dapat dengan cepat menyusun
formasi baik ketika melakukan penyerangan maupun bertahan. Oleh karena itu
seorang pemain futsal harus menguasai kecepatan sebagai teknik dasar futsal.
6. Fisik
Karena dalam permainan
futsal dituntut banyak bergerak, berlari dengan kecepatan, maka dibutuhkan
fisik yang bugar, karena tanpa fisik yang baik sangat sulit seorang pemain
futsal menjalani pertandingan dengan tempo tinggi.
D. Peraturan Permainan Futsal Menurut
FIFA:
1.
Pergantian pemain dapat dilakukan
sewaktu-waktu selama pertandingan berlangsung.
2.
Pergantian pemain dapat dilakukan pada saat
bola didalam atau diluar permainan.
3.
.Pemain yang ingin meninggalkan lapangan
harus dan pemain yang ingin memasuki lapangan harus melakukannya pada daerah
pergantiannya sendiri, tetapi dilakukan setelah pemain yang diganti telah
melewati batas lapangan.
4.
Pergantian dianggap sah ketika pemain
pengganti telah masuk lapangan, dimana saat itu pemain tersebut telah menjadi
pemain aktif dan pemain yang ia gantikan telah keluar dan berhenti menjadi
pemain aktif.
5.
.Penjaga gawang boleh berganti tempat
dengan pemain lainnya.
6.
Ketika pergantian pemain sedang dilakukan,
seorang pemain cadangan masuk lapangan sebelum pemain yang akan digantikannya
meninggalkan lapangan secara sempurna maka: permainan dihentikan, pemain yang
diganti diperintahkan untuk meninggalkan lapangan, pemain pengganti tersebut
diperingatkan, permainan dimulai kembali dengan melakukan tendangan bebas tidak
langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika
permainan dihentikan, permainan dimulai kembali dengan melakukan tendangan
bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada
ketika permainan dihentikan.
7.
Setiap Tim berhak meminta waktu untuk
Time-out selama satu menit disetiap babak,
8.
Time-out selama satu menit dapat diminta
setiap saat, tetapi hanya diperkenankan jika Tim tersebut memegang bola
(menguasai bola)
9.
Tim yang tidak meminta time-out pada babak
pertama, pada babak kedua tim tersebut hanya berhak mendapatkan satu kali
time-out.
10.
.Bola diluar permainan, jika : bola secara
keseluruhan melewati garis gawang, apakah menggelinding atau melayang,
permainan telah dihentikan sementara oleh wasit, bola menyentuh langit-langit
(Ketika pertandingan sedang dimainkan/berlangsung pada lapangan indoor dan
secara tidak sengaja bola menyentuh langit-langit, Permainan akan dilanjutkan
kembali dengan tendangan kedalam, diberikan kepada lawan dari tim yang terakhir
menyentuh bola. Tendangan kedalam dilakukan dari sebuah titik pada garis
terdekat dibawah langit-langit dimana bola menyentuhnya).
11.
.Tendangan bebas langsung diberikan kepada
tim lawan, jika seorang pemain melakukan salah satu dari enam bentuk
pelanggaran dibawah ini, dengan pengamatan wasit dan itu merupakan tindakan
yang kurang berhati-hati, kasar atau menggunakan tenaga yang berlebihan :
Menendang atau mencoba menendang lawan, mengganjal atau mencoba mengganjal
lawan, menerjang lawan, Mendorong lawan, meskipun dengan bahunya, memukul atau
mencoba memukul lawan, mendorong lawan.
12.
Tendangan bebas langsung juga dapat diberikan
kepada tim lawan, jika seseorang pemain melakukan pelanggaran sebagai berikut :
memegang lawan, meludah pada lawan, melakukan sliding tackle dalam rangka
mencoba merebut bola ketika bola sedang dimainkan/dikuasai oleh lawan. Kecuali
untuk penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri dan dengan syarat ia tidak
bermain dengan hati-hati, kasar atau menggunakan kekuatan yang berlebihan,
menyentuh lawan sebelumya, ketika berusaha menguasai bola, memegang bola secara
sengaja, kecuali dilakukan oleh penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri.
13.
Tendangan bebas langsung dilakukan dari
tempat dimana terjadinya pelanggaran.
14.
Semua pelanggaran yang disebutkan diatas
merupakan kumpulan pelanggaran yang diakumulasikan.
15.
Jika seorang pemain telah melakukan
pelanggaran keenam bagi timnya pada posisi diantara garis tengah lapangan dan
titik pinalti kedua 10 meter dari garis gawang tendangan bebas dilakukan dari
titik pinalti kedua.
16.
Jika seorang pemain melakukan kesalahan
keenam dari timnya dari bagian lapangannya sendiri antara garis 10 m dan garis
gawang, tim yang diberi tendangan bebas tersebut dapat memilih apakah
mengambilnya dari titik pinalti kedua atau dari tempat dimana pelanggaran
terjadi.
17.
Jika tendangan bebas langsung dilakukan
kearah gawang dan gol terjadi, maka gol tersebut dinyatakan sah.
18.
Tendangan pinalti diberikan, jika seorang
pemain telah melakukan pelanggaran didaerah pinaltinya sendiri, tidak peduli
dimana posisi bola, tetapi asalkan bola dalam permainan atau bola hidup.
19.
Tendangan bebas tidak langsung diberikan
pada tim lawan, jika seorang penjaga gawang telah melakukan salah satu
pelanggaran dibawah ini : Setelah melepaskan bola dari tangannya, ia menerima
kembali dari rekan tim (dengan kaki/tangan), sebelum melewati garis tengah atau
sebelum dimainkan atau belum disentuh oleh pemain lawan, menyentuh atau
menguasai bola dengan tangannya, dengan secara sengaja dikembalikan kepadanya
oleh rekan tim (back pass), menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya,
setelah ia menerima bola langsung dari tendangan kedalam yang dilakukan oleh
rekan tim, menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya atau kaki, lebih dari
empat detik.
20.
Tendangan bebas tidak langsung diberikan
pada tim lawan, dilakukan ditempat terjadinya pelanggaran, jika menurut
pendapat wasit seorang pemain: bermain dengan cara yang membahayakan, dengan
cara sengaja menghalang-halangi gerakan pemain lawan tanpa ada bola padanya
(yang dimaksud bola tidak dalam jarak permainan), mencegah penjaga gawang
melepaskan bola dari tangannya, melakukan pelanggaran lainnya yang tidak
disebutkan sebelumnya yang mana permainan dihentikan untuk memberi peringatan
atau mengeluarkan seorang pemain.
21.
Tendangan bebas tidak langsung diberikan
kepada tim lawan, dari tempat dimana terjadinya pelanggaran. Kecuali, terjadi
didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari
garis daerah pinalti ditempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
22.
Untuk Tendangan Bebas Tidak Langsung, gol
hanya dapat tercetak dan dinyatakan sah, apabila bola tersebut sudah
menyentuh/tersentuh pemain lainnya sebelum masuk kegawang.
23.Seorang pemain diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning, jika ia melakukan
pelanggaran-pelanggaran sebagai berikut : bersalah karena melakukan tindakan
yang tidak sportif, memperlihatkan perbedaan pendapatnya dengan melontarkan
perkataan atau aksi yang tidak baik, tetap melanggar Peraturan Permainan,
memperlambat atau mengulur-ulur waktu pada saat memulai kembali permainan,
tidak mengikuti perintah untuk menjaga jarak yang ditentukan ketika dilakukan
tendangan sudut-tendangan kedalam-tendangan bebas atau tendangan gawang, masuk
atau kembali ke lapangan tanpa ijin wasit atau melanggar prosedur pergantian
pemain, Secara sengaja meninggalkan lapangan tanpa ijin dari wasit.
23.
Untuk setiap pelanggaran, dan kepada lawan
akan diberikan tendangan bebas tidak langsung, dilakukan ditempat dimana
terjadinya pelanggaran tersebut. Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah
pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah
pinalti pada tempat yang terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut dan
selain itu kepada pemain itu diberikan peringatan dengan menunjukkan kartu
kuning.
24.
Seorang pemain atau pemain cadangan
dikeluarkan dengan menunjukkan kartu merah, jika ia melakukan salah satu
pelanggaran sebagai berikut : pemain bermain sangat kasar, pemain melakukan
tindakan kasar, meludah pada lawan atau orang lain, menghalangi lawan untuk
mencetak gol atau kesempatan mencetak gol dengan sengaja memegang bola dengan
cara yang tidak diperkenankan dalam peraturan (hal ini tidak berlaku kepada
penjaga gawang didalam daerah pinaltinya sendiri), mengeluarkan kata-kata yang
sifatnya menghina atau kata-kata caci-maki, menerima peringatan (Kartu Kuning)
kedua didalam pertandingan yang sama.
25.
Seorang pemain yang dikeluarkan oleh wasit
(send off) tidak dapat ikut kembali kepermainan yang sedang berjalan, maupun
duduk dibangku pemain cadangan dan harus meninggalkan sekitar lapangan. Pemain
cadangan dapat masuk ke lapangan dua menit setelah rekan timnya dikeluarkan,
kecuali tercipta gol oleh lawannya sebelum masa dua menitnya berakhir, dan
pemain secara sah telah diijinkan oleh wasit atau pencatat waktu.
26.
Pemain boleh sodorkan/operkan bola ke
penjaga sendiri dengan kepala (sundulan pada bola dengan kepala), dengan dada
atau lutut dan cara lain, asalkan bola telah melewati garis tengah (lapangan)
atau telah menyentuh/disentuh atau dimainkan oleh pemain lawan.
27.
Menyerang yang dapat membahayakan
keselamatan lawannya, harus diberikan sangsi sebagai pemain sangat kasar (must
be sanctioned as serious foul play).
28.
Tiap tindakan pura-pura di dalam lapangan
adalah berniat menipu wasit, harus diberikan sangsi sebagai kelakuan tidak
sportif (must be sanctioned as unsporting behaviour).
29.
Pemain yang melepaskan baju kaos/shirt
ketika merayakan suatu gol, harus diberikan peringatan untuk kelakuan tidak
sportif (must be caution for unsporting behaviour).
30.
Jika tendangan bebas langsung dilakukan
kearah gawang dan gol terjadi, maka gol tersebut dinyatakan sah.
31.
Tendangan kedalam adalah cara untuk memulai
kembali permainan. Gol tidak dapat disahkan langsung dari tendangan kedalam.
32.
Bola harus ditempatkan pada garis pembatas
lapangan (garis samping), pada saat menendang bola, bagian dari setiap kakinya
berada pada garis pembatas lapangan atau di luar garis pembatas lapangan,
pemain/penendang kedalam harus melakukannya dalam waktu 4 detik dari saat
menempatkan bola.
33.
Tendangan sudut adalah cara untuk memulai
kembali permainan. Gol dapat tercetak langsung dari tendangan sudut, tetapi
hanya dilakukan terhadap tim lawan, tendangan sudut dilakukan dalam waktu tidak
lebih 4 detik oleh pemain yang akan melaksanakan tendangan menempatkan bola.
E. Dimensi Lapang FUTSAL
Lapangan Futsal berbentuk persegi panjang, dengan ukuran sebagai berikut:
* Panjang: 25 – 42
m. Lebar: 15 – 25 m.
Ukuran standar pertandingan futsal internasional:
* Panjang: 38 – 42
m. Lebar: 18 – 25 m.
Tanda Lapangan:
Lapangan ditandai dengan garis pembatas lapangan.
Garis yang berukuran lebih panjang disebut garis samping (touch line),
sedang garis yang lebih pendek adalah garis gawang (goal line).
Lebar garis pembatas 8 cm.
Lapangan dibagi menjadi dua bagian yang sama luas
dan diberi garis. Garis ini disebut garis tengah.
Titik tengah ditandai dengan titik tepat di
tengah lapangan, lalu garis melingkar dibuat dengan titik pusat di titik
tengah tersebut dengan jari-jari lingkaran 3 m.
Area Penalti
Daerah di depan
gawang yang ditandai dengan garis setengah lingkaran disebut daerah penalti.
Penentuan areal penalti adalah:
Dibuat dua garis seperempat lingkaran
berjari-jari 6 m di dalam lapangan dengan titik pusat setiap tiang gawang.
Satu ujung tiap garis seperempat lingkaran
menempel di garis gawang. Satu ujung yang lainnya tepat berada di depan setiap
tiang gawang. Kedua ujung yang berada di depan kedua tiang gawang
dihubungkan dengan garis lurus sepanjang 3,16 m sejajar dengan garis
gawang. Mengapa harus 3,16 m? Karena 3,16 m ini didapat dari jumlah lebar
gawang dan diameter ketebalan dua buah tiang gawang, yang masing-masing
diameternya 8 cm.
Titik Penalti Pertama:
Posisinya berjarak
6 m dari titik tengah antara kedua tiang gawang.
Titik Penalti Kedua:
Posisinya berjarak
10 m dari titik tengah antara kedua tiang gawang.
Daerah Tendangan Sudut
Di setiap
masing-masing sudut lapangan dibuat seperempat lingkaran dengan jari-jari 25
cm.
Daerah Bebas
Daerah bebas ini
terletak di lima meter sekeliling garis tengah lapangan. Daerah ini harus bebas
pandangan ke lapangan, karena di sisi luar daerah bebas ini terdapat meja wasit
ketiga dan pencatat waktu. Jarak meja wasit ketiga ini minimal dua meter dari
garis tepi lapangan.
Daerah Pergantian Pemain
Lima meter setelah
garis daerah bebas adalah daerah pergantian pemain. Daerah ini ditandai dengan
garis yang memotong garis samping. Lebar garis ini adalah 8 cm, dan panjangnya
80 cm (40 cm di dalam lapangan, 40 cm di luar lapangan).
Gawang
Gawang harus
ditempatkan di bagian tengah masing-masing garis gawang. Lebar gawang adalah 3
m diukur dari bagian dalam tiang. Sedangkan tinggi gawang adalah 2 m diukur
dari bagian dalam tiang palang atas gawang ke lantai.
Bentuk penampang
tiang yang diperbolehkan adalah kotak dan lingkaran, namun bentuk penampang
lingkaran lebih dianjurkan, karena selain relatif lebih aman jika terjadi
benturan juga pantulan bola dengan tiang penampang bundar lebih menghasilkan
arah yang akurat.
Jaring gawang
berbahan nilon, yang diikatkan ke tiang dan palang gawang. Kedalaman gawang
adalah 80 cm untuk bagian atas gawang, dan 100 cm untuk bagian bawah.
Permukaan Lapangan
Lantai yang akan
dipasang rumput futsal atau vinyl harus rata, kering, dan kuat.
Ketetapan:
Jika garis gawang antara 15-16 m, radius
seperempat lingkaran hanya diukur sebesar 4 m. Dalam hal ini titik penalti
tidak lagi ditempatkan pada garis yang dibatasi daerah penalti, tapi
berada pada jarak 6 m dari titik tengah antara posisi kedua tiang gawang.
Garis dapat digambarkan di luat lapangan, 5 m
dari sudut lapangan dan pada sudut kanan dan kiri dari garis gawang untuk
memastikan jarak ini dapat diamati bila tendangan sudut dilakukan. Lebar
garis ini 8 cm.
Dua garis tambahan dengan masing-masing jarak 5 m
pada kanan dan kiri titik penalti kedua untuk menggambarkan jarak
pengamatan ketika tendangan bebas dilakukan dari titik penalti kedua.
Tempat duduk pemain cadangan berada di belakang
garis pembatas lapangan, tepat di samping daerah bebas yang berada di
depan meja pencatat waktu (time keeper).

MAKALAH
FUTSA
Dosen : Setio
Nugroho, S.Pd Kor, M.Pd

Disusun oleh:
Waryopi Sulaeman
NPM : 1441172104096
Semester
III/
Kelas D
PRODI
PENDIDIKAN JASMANI KESEHAT AN
DAN REKREASI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SINGAPERBANGSA KARAWANG
2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar